Lailatul
Qadar. Dinamakan demikian; karena saat itu ketentuan takdir turun dari langit
ke bumi. Dan, dinamakan demikian karena nisbat kepada takdir. Ibadah pada malam
itu menyamai 84 tahun.
Sebagai
contoh: Apabila Anda mengucapkan, "Astaghfirullah."
Seolah Anda beristighfar sejak Anda lahir hingga usia 84 tahun.
Pada
malam itu, bumi menjadi sempit lantaran banyaknya jumlah malaikat. Pada malam itu,
malaikat turun yang jumlahnya melebihi bilangan kerikil, supaya dapat mengamini
doa kita.
Terdapat
beberapa bentuk takdir yang Allah tetapkan untuk manusia:
1.
Takdir azali
2.
Takdir tahunan
3.
Takdir harian
Anda
dapat mengubah ketetapan harian maupun tahunan dengan doa. Sebagai contoh: Apabila
Allah telah tetapkan takdir yang buruk bagi Anda tahun depan (wafatnya anak,
gagal menikah, dan seterusnya).
Lalu
Anda mulai berdoa dengan penuh keikhlasan pada malam Lailatul Qadar, dengan
memohon taufik, bahagia, keselamatan, dan lain-lain.
Niscaya
Allah memerintahkan malaikat untuk menghapus lembaran yang telah ditetapkan kesengsaraan
dan mereka ganti dengan menuliskan kebahagiaan bagi Anda. "Allah menghapus
dan menetapkan apa yang Dia kehendaki. Dan, milikNya-lah lauhul mahfudz."
Pada
malam Lailatul Qadar, malaikat melewati hamba lalu menghiburnya, karena telah ditetapkan
kematian baginya. Atau, melewati seorang hamba lalu menyambutnya dengan
diterimanya amal dan dibebaskannya dari neraka.
1
jam pada malam Lailatul Qadar menyamai 8 tahun, 1 menit menyamai 50 hari, maka
di manakah orang-orang yang memperbanyak kebaikan?
Rabb
kita Maha Mulia lagi Maha Pengasih, Dia telah membuka pintu-pintu rahmat,
langit, dan surga untuk kita. Dia menyeru kita kepadaNya, supaya kita memohon
dan kembali kepadaNya. Janganlah kalian melewatkan kesempatan ini.
Lailatul
Qadar adalah malam agung, janganlah kalian lewatkan lantaran sibuk dengan
pasar, ambisi-ambisi, dan perkara-perkara melenakan yang lain.
Sebab
Rasulullah apabila telah memasuki 10 hari terakhir Ramadan, mengencangkan
sarungnya dan salat semalam suntuk. Kita tak tahu, ada kalanya ini adalah
Ramadan terakhir yang kita lewati.
Perbanyaklah
dzikir, sedekah, membaca al Qur'an, qiyamul lail, dan berdoa: "Ya Allah,
sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, mencintai ampunan, maka ampunilah
kami."
Bagaimana
wanita bisa bersedekah, sedang mayoritas mereka adalah ibu rumah tangga, dan
mereka juga tidak memiliki gaji untuk digunakan. Apabila mereka mendengar
keutamaan sedekah, merasa perih dan berandai. Seraya berkata, "Bagaimana,
sedang aku tak memiliki uang?"
Kendati
demikian, para wanita tetap diperintahkan bersedekah. Rasulullah bersabda,
"Wahai segenap wanita, bersedekahlah, dan perbanyaklah istighfar, sebab
aku melihat kalian sebagai mayoritas penghuni neraka."
Dan
itu menambah khawatir dan rasa takut pada diri kita? Dan solusinya? Sebenarnya
mudah, sesungguhnya karunia dan kemurahan Allah begitu luas dan tiada henti.
Sebab
Dia menjadikan sedekah bukan hanya sebatas harta. Namun, setiap pintu kebaikan
adalah sedekah. Berikut contoh-contohnya; Sedekah itu beraneka ragam:
- Setiaptahlil dan takbir adalah sedekah
- Setiap tasbih dan tahmid adalah sedekah
- Amar ma'ruf nahi munkarmu adalah sedekah
- Bukalah smsmu setiap hari, bersedekah dan kirimlah ucapan baik kepada setiap yang engkau kenal, dan setiap kalimat baik adalah sedekah
- Senyummu di wajah suami, anak-anakmu, dan kaum muslimin adalah sedekah
- 2 rakaat Dhuha menyamai 360 sedekah
- Tahanlah dirimu untuk berbuat buruk, itu adalah sedekah
- Singkirkanlah gangguan dari jalan
- Ucapkanlah salam kepada siapa yang kau temui
- Berilah makan pembantumu, sebagaimana kamu makan, dan itu adalah sedekah
- Berilah makan burung atau binatang, atau manusia, dan itu sedekah bagimu
- Muliakanlah tamu melebihi 3 hari, dan itu sedekah
- Berusahalahmenolong dan membantu baik materi maupun non materi, dan itu sedekah bagimu
- Tuntutlah ilmu, ajarkan, dan sebarkanlah, itu sedekah bagimu. Baik dengan mendengar, membaca, atau menulis, sesuai kemampuanmu
- Seteguk air yang kau berikan untuk orang haus adalah sedekah.
Dan,
saya mengingatkan bahwa sedekah menghapus dosa, sebagaimana air mematikan api. Sebarkanlah
ilmu ini, supaya menjadi sedekah untukmu, dengan izin Allah.
Bersiaplah
sejak sekarang, kuatkanlah tekad, dan sudahilah kesibukan, belanja, dan setiap
apa yang menyibukkan dari malam-malam itu sejak sekarang juga. Jangan lewatkan
kesempatan itu, dan itu adalah keburuntungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar