Kamis, 30 Juni 2016

Lailatul Qadar

(Ringkasan Ceramah Dr. Nawal al Ied)

Lailatul Qadar. Dinamakan demikian; karena saat itu ketentuan takdir turun dari langit ke bumi. Dan, dinamakan demikian karena nisbat kepada takdir. Ibadah pada malam itu menyamai 84 tahun.

Sebagai contoh: Apabila Anda mengucapkan, "Astaghfirullah." Seolah Anda beristighfar sejak Anda lahir hingga usia 84 tahun.

Pada malam itu, bumi menjadi sempit lantaran banyaknya jumlah malaikat. Pada malam itu, malaikat turun yang jumlahnya melebihi bilangan kerikil, supaya dapat mengamini doa kita.

Terdapat beberapa bentuk takdir yang Allah tetapkan untuk manusia:
1. Takdir azali
2. Takdir tahunan
3. Takdir harian

Anda dapat mengubah ketetapan harian maupun tahunan dengan doa. Sebagai contoh: Apabila Allah telah tetapkan takdir yang buruk bagi Anda tahun depan (wafatnya anak, gagal menikah, dan seterusnya).


Lalu Anda mulai berdoa dengan penuh keikhlasan pada malam Lailatul Qadar, dengan memohon taufik, bahagia, keselamatan, dan lain-lain.

Niscaya Allah memerintahkan malaikat untuk menghapus lembaran yang telah ditetapkan kesengsaraan dan mereka ganti dengan menuliskan kebahagiaan bagi Anda. "Allah menghapus dan menetapkan apa yang Dia kehendaki. Dan, milikNya-lah lauhul mahfudz."

Pada malam Lailatul Qadar, malaikat melewati hamba lalu menghiburnya, karena telah ditetapkan kematian baginya. Atau, melewati seorang hamba lalu menyambutnya dengan diterimanya amal dan dibebaskannya dari neraka.

1 jam pada malam Lailatul Qadar menyamai 8 tahun, 1 menit menyamai 50 hari, maka di manakah orang-orang yang memperbanyak kebaikan?

Rabb kita Maha Mulia lagi Maha Pengasih, Dia telah membuka pintu-pintu rahmat, langit, dan surga untuk kita. Dia menyeru kita kepadaNya, supaya kita memohon dan kembali kepadaNya. Janganlah kalian melewatkan kesempatan ini.

Lailatul Qadar adalah malam agung, janganlah kalian lewatkan lantaran sibuk dengan pasar, ambisi-ambisi, dan perkara-perkara melenakan yang lain.

Sebab Rasulullah apabila telah memasuki 10 hari terakhir Ramadan, mengencangkan sarungnya dan salat semalam suntuk. Kita tak tahu, ada kalanya ini adalah Ramadan terakhir yang kita lewati.

Perbanyaklah dzikir, sedekah, membaca al Qur'an, qiyamul lail, dan berdoa: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, mencintai ampunan, maka ampunilah kami."

Bagaimana wanita bisa bersedekah, sedang mayoritas mereka adalah ibu rumah tangga, dan mereka juga tidak memiliki gaji untuk digunakan. Apabila mereka mendengar keutamaan sedekah, merasa perih dan berandai. Seraya berkata, "Bagaimana, sedang aku tak memiliki uang?"

Kendati demikian, para wanita tetap diperintahkan bersedekah. Rasulullah bersabda, "Wahai segenap wanita, bersedekahlah, dan perbanyaklah istighfar, sebab aku melihat kalian sebagai mayoritas penghuni neraka."

Dan itu menambah khawatir dan rasa takut pada diri kita? Dan solusinya? Sebenarnya mudah, sesungguhnya karunia dan kemurahan Allah begitu luas dan tiada henti.

Sebab Dia menjadikan sedekah bukan hanya sebatas harta. Namun, setiap pintu kebaikan adalah sedekah. Berikut contoh-contohnya; Sedekah itu beraneka ragam:
  1. Setiaptahlil dan takbir adalah sedekah
  2. Setiap tasbih dan tahmid adalah sedekah
  3.  Amar ma'ruf nahi munkarmu adalah sedekah
  4. Bukalah smsmu setiap hari, bersedekah dan kirimlah ucapan baik kepada setiap yang engkau kenal, dan setiap kalimat baik adalah sedekah
  5. Senyummu di wajah suami, anak-anakmu, dan kaum muslimin adalah sedekah
  6. 2 rakaat Dhuha menyamai 360 sedekah
  7. Tahanlah dirimu untuk berbuat buruk, itu adalah sedekah
  8. Singkirkanlah gangguan dari jalan
  9. Ucapkanlah salam kepada siapa yang kau temui
  10. Berilah makan pembantumu, sebagaimana kamu makan, dan itu adalah sedekah
  11. Berilah makan burung atau binatang, atau manusia, dan itu sedekah bagimu
  12. Muliakanlah tamu melebihi 3 hari, dan itu sedekah
  13. Berusahalahmenolong dan membantu baik materi maupun non materi, dan itu sedekah bagimu
  14. Tuntutlah ilmu, ajarkan, dan sebarkanlah, itu sedekah bagimu. Baik dengan mendengar, membaca, atau menulis, sesuai kemampuanmu
  15. Seteguk air yang kau berikan untuk orang haus adalah sedekah. 

Dan, saya mengingatkan bahwa sedekah menghapus dosa, sebagaimana air mematikan api. Sebarkanlah ilmu ini, supaya menjadi sedekah untukmu, dengan izin Allah.


Bersiaplah sejak sekarang, kuatkanlah tekad, dan sudahilah kesibukan, belanja, dan setiap apa yang menyibukkan dari malam-malam itu sejak sekarang juga. Jangan lewatkan kesempatan itu, dan itu adalah keburuntungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar