Kamis, 08 September 2016

Tekanan Kehidupan Itu Bernama Stres

pusatrehabilitasinarkoba.blogspot.co.id – Menurut Hans Selye, stres adalah respon tubuh (biologik) yang sifatnya non-spesifik terhadap tuntutan beban atasnya.

Bila pasien tidak mampu mengatasi beban hidup, misalnya problem pekerjaan, rumah tangga, atau dalam kehidupan bermasyarakat, maka salah satu organ tubuh akan mengalami gangguan fungsional. Kondisi seperti ini dikenal dengan istilah distres.

Istilah lama untuk stres adalah psikomatik. Psikomatik sendiri berarti juga keadaan di mana seorang pasien mengeluhkan bahwa satu atau lebih dari organ tubuhnya (soma) mengalami sakit. Namun, ketika diperiksa secara medik maka tidak dapat ditemukan suatu penyakit apapun.

Dalam kasus seperti ini, yang mendominasinya adalah lebih dari faktor psikologis. Tetapi, daya realitas (reality testing ability/RTA) seorang penderita stres masih dalam keadaan yang baik.

Jika tidak mendapatkan penanganan yang maksimal, stres dapat melahirkan berbagai macam gangguan kejiwaan yang lebih kompleks seperti kecemasan dan atau depresi.


Memang tidak dapat  kita pungkiri bahwa semua orang dalam hidup ini pasti akan mengalami stres. Masalahnya adalah tidak semua orang memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan menetralisir sesegera mungkin stres yang ia alami agar tidak berlarut-larut dan menjelma menjadi distres.

Tidak semua stres memiliki konotasi negatif. Ada cukup banyak sebenarnya stres yang justru lebih berpotensi bersifat positif. Sebut saja contohnya promosi jabatan.

Jabatan yang lebih tinggi memerlukan tanggung jawab yang lebih besar. Namun, hal ini sekaligus juga merupakan sebuah tantangan bagi yang bersangkutan. Positifnya adalah jika ia mampu menunaikan tanggung jawabnya tersebut maka dengan jabatan barunya tersebut, ia tidak akan mengalami keluhan fisik atau mental.

Alhasil muncul kepuasan dan perasaan senang dalam dirinya. Ia keluar sebagai pemenang. Kondisi seperti ini dikenal dengan istilah eustres.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar