(Catatan
1 Silaturahmi Madani ke Prof. Dadang Hawari, Jakarta, 27 Mei 2017)
pusatrehabilitasinarkoba.blogspot.co.id – Silaturahmi Madani hari ini, Sabtu, 27 Mei 2017 sebenarnya diagendakan
sebelum datangnya bulan Ramadhan namun dikarenakan satu dan lain hal baru pada
hari inilah Madani dapat menunaikan niat untuk bersilaturahmi ke kediaman Prof.
Dr. dr. H. Dadang Hawari, Psikiater.
Usdar sebagai Pimpinan Yayasan Madani Mental Health Care menyampaikan pada Prof. Dadang Hawari bahwa di bulan Ramadhan ini akan sangat banyak kegiatan yang akan diselengarakan oleh Madani.
Di
antara kegiatan Madani selama Ramadhan antara lain kuliah tujuh menit (kultum),
buka bersama (bukber), taraweh keliling (tarling), sahur in the jail,
sanlat move on, dan berbagai agenda lainnya yang semua dirancang untuk
mendukung proses pemulihan para klien di Madani.
Usdar
juga menyampaikan bahwa pada 23-24 Mei 2017 telah diselenggarakan Madani
Outbond di Madani 2 Jasinga dan progres perkembangan pembangunan Hawari Drugs
Center (HDC).
Ucapan
selamat datang terucap bagi kedua konselor Madani yaitu Ust. Samsul dan Ust.
Rizal yang baru pulang dari tanah suci menjalankan ibadah umroh.
Ust.
Gyn menyampaikan ke Prof. Dadang Hawari mengenai beberapa agenda dan acara di
mana beliau menjadi pembicaranya. Adapun Mbak Ana menjelaskan mengenai keadaan
psikologis para klien Madani.
Ust.
Jami melaporkan mengenai perkembangan beberapa klien Madani yang membutuhkan
penanganan khusus dan tentang kerja sama dengan sebuah perusahaan dalam hal
penyeleksian para karyawan yang hendak direkrut ke perusahaan tersebut agar
memiliki mental dan spiritual yang tangguh sehingga tidak mudah menyerah ketika
mendapatkan tekanan dan tantangan dalam pekerjaan.
Prof.
Dadang Hawari berpesan kegiatan apapun yang dilakukan Madani harus diniatkan
semata-mata karena Allah Ta`ala.
Menanggapi
adanya seorang klien yang memiliki semangat yang menggebu-gebu untuk membantu
Madani membuka cabang. Usdar merespon bahwa Madani memiliki prosedural
tersendiri terhadap hal ini.
Seorang
pasien yang dalam masa rehabilitasi memang kerap memiliki semangat yang
menggebu-gebu terhadap segala sesuatu. Hal ini harus disikapi dengan tepat dan
tetap harus juga diwaspadai.
Maka
biasanya pasien tersebut setelah menjalankan program transit house akan
dimasukkan dalam program OJT (On Job Training). Jika ia kuat dan serius
dalam program OJT tersebut maka barulah Madani akan mempertimbangkan niatnya
untuk membuka cabang Madani.
(Mohamad
Istihori, 27 Mei 2017)
Catatan Selengkapnya:
Catatan 2 dari 6 : “Kajian Puasa” Mengenai Kebangkitan dari Kematian Bersama Prof. Dadang Hawari
Catatan 3 dari 6 : Berbagai Kemunkaran yang Allah Azab dengan Kematian
Catatan 4 dari 6 : Waspada pada Bahaya Tipu Daya Dunia
Catatan 5 dari 6 : Sudah Merdeka Tapi Masih Hidup di Bawah Hukum Penjajah
Catatan 6 dari 6 : Usai Silaturahmi, Lanjut Rapat di Madani
Catatan Selengkapnya:
Catatan 2 dari 6 : “Kajian Puasa” Mengenai Kebangkitan dari Kematian Bersama Prof. Dadang Hawari
Catatan 3 dari 6 : Berbagai Kemunkaran yang Allah Azab dengan Kematian
Catatan 4 dari 6 : Waspada pada Bahaya Tipu Daya Dunia
Catatan 5 dari 6 : Sudah Merdeka Tapi Masih Hidup di Bawah Hukum Penjajah
Catatan 6 dari 6 : Usai Silaturahmi, Lanjut Rapat di Madani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar