(Catatan Ke-5 Pelatihan Asesmen Konselor Madani bersama UGin di Studio
Madani, Selasa, 9 Mei 2017)
pusatrehabilitasinarkoba.blogspot.co.id
– Salah satu teknik paling penting dalam asesmen adalah teknik mendengarkan
aktif. Bukan mendengarkan saja. Dalam proses mendengarkan aktif, petugas
asesmen harus memiliki kemampuan untuk “memantulkan” jawaban dari klien.
Maksud “memantulkan” di sini adalah merefleksikan ulang pernyataan klien atau pertanyaan petugas asesmen itu sendiri sehingga ada penegasan dan bukti yang kuat.
Contoh klien
mengungkapkan, “Di dunia ini, semua orang benci gua. Nggak ada seorang pun yang
sayang sama gua. Semua cuek sama gua.”
Lalu, petugas
asesmen memantulkan pernyataan tersebut dengan bertanya kembali, “Semua atau
beberapa orang?”
Juga yang
merupakan sebuah tindakan mendengarkan aktif adalah petugas asesmen mencatat
dengan selembar kertas dan sebuah pulpen penyataan atau jawaban penting yang
menjadi sebuah kunci dari permasalahan yang klien miliki.
Ada juga
yang menjadi hambatan mendengarkan contohnya, petugas asesmen sudah memikirkan
pertanyaan selanjutnya saat klien sedang menjawab pertanyaan yang sebelumnya
atau petugas asesmen sudah memikirkan jawaban yang akan diberikan oleh klien.
Malas juga
dapat menjadi hambatan mendengarkan. Misalnya, petugas asesmen bukan menyimak
jawaban klien malah sibuk memainkan ponsel pintarnya. Klien akan merasa tidak
dihargai atau kesal jika petugas asesmennya malah malas mendengarkan
jawabannya.
Pernyataan
non verbal bisa lebih tajam daripada penyataan kita yang verbal. Jika petugas
asesmen sudah merasa lelah dan capek untuk melanjutkan asesmen sebaiknya
istirahat dulu atau melanjutkan asesmen pada pertemuan berikutnya.
Petugas
asesmen jangan memaksakan. Jika memang mampunya melakukan asesmen terhadap enam
klien iya enam klien saja jangan memaksakan karena khawatir malah akan menghasilkan
sesuatu yang tidak baik seperti membuat data palsu.
Pelatihan
kemudian dilanjutkan dengan memasukkan data melalui sebuah kasus yang diberikan
oleh UGin. Dari selembar kasus tersebut peserta mendapatkan berbagai data
mengenai seorang klien. Ini merupakan sebuah pembelajaran penting bagi para
peserta sebelum melakukan asesmen yang sesungguhnya di lapangan.
(Mohamad
Istihori, Senin, 15 Mei 2017)
Catatan Selengkapnya :
Catatan 1 dari 7 : Mengenal Tujuan dan Teknik Asesmen terhadap Klien Pecandu Narkoba
Catatan 2 dari 7 : Tiga Simulasi untuk Para Peserta Pelatihan Asesmen Madani
Catatan 3 dari 7 : Jadilah Asesor yang TEN (Tulus, Empati, dan Netral)
Catatan 4 dari 7 : Delapan Prinsip Dasar Asesmen
Catatan 6 dari 7 : Dua Tanya
Catatan 7 dari 7 : Faktor Komunikasi Non Verbal dalam Asesmen
Catatan Selengkapnya :
Catatan 1 dari 7 : Mengenal Tujuan dan Teknik Asesmen terhadap Klien Pecandu Narkoba
Catatan 2 dari 7 : Tiga Simulasi untuk Para Peserta Pelatihan Asesmen Madani
Catatan 3 dari 7 : Jadilah Asesor yang TEN (Tulus, Empati, dan Netral)
Catatan 4 dari 7 : Delapan Prinsip Dasar Asesmen
Catatan 6 dari 7 : Dua Tanya
Catatan 7 dari 7 : Faktor Komunikasi Non Verbal dalam Asesmen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar