Senin, 22 Mei 2017

Teknik Mendengarkan Aktif



(Catatan Ke-5 Pelatihan Asesmen Konselor Madani bersama UGin di Studio Madani, Selasa, 9 Mei 2017)

pusatrehabilitasinarkoba.blogspot.co.id – Salah satu teknik paling penting dalam asesmen adalah teknik mendengarkan aktif. Bukan mendengarkan saja. Dalam proses mendengarkan aktif, petugas asesmen harus memiliki kemampuan untuk “memantulkan” jawaban dari klien.


Maksud “memantulkan” di sini adalah merefleksikan ulang pernyataan klien atau pertanyaan petugas asesmen itu sendiri sehingga ada penegasan dan bukti yang kuat.


Contoh klien mengungkapkan, “Di dunia ini, semua orang benci gua. Nggak ada seorang pun yang sayang sama gua. Semua cuek sama gua.”

Lalu, petugas asesmen memantulkan pernyataan tersebut dengan bertanya kembali, “Semua atau beberapa orang?”

Juga yang merupakan sebuah tindakan mendengarkan aktif adalah petugas asesmen mencatat dengan selembar kertas dan sebuah pulpen penyataan atau jawaban penting yang menjadi sebuah kunci dari permasalahan yang klien miliki.

Ada juga yang menjadi hambatan mendengarkan contohnya, petugas asesmen sudah memikirkan pertanyaan selanjutnya saat klien sedang menjawab pertanyaan yang sebelumnya atau petugas asesmen sudah memikirkan jawaban yang akan diberikan oleh klien.

Malas juga dapat menjadi hambatan mendengarkan. Misalnya, petugas asesmen bukan menyimak jawaban klien malah sibuk memainkan ponsel pintarnya. Klien akan merasa tidak dihargai atau kesal jika petugas asesmennya malah malas mendengarkan jawabannya.

Pernyataan non verbal bisa lebih tajam daripada penyataan kita yang verbal. Jika petugas asesmen sudah merasa lelah dan capek untuk melanjutkan asesmen sebaiknya istirahat dulu atau melanjutkan asesmen pada pertemuan berikutnya.

Petugas asesmen jangan memaksakan. Jika memang mampunya melakukan asesmen terhadap enam klien iya enam klien saja jangan memaksakan karena khawatir malah akan menghasilkan sesuatu yang tidak baik seperti membuat data palsu.

Pelatihan kemudian dilanjutkan dengan memasukkan data melalui sebuah kasus yang diberikan oleh UGin. Dari selembar kasus tersebut peserta mendapatkan berbagai data mengenai seorang klien. Ini merupakan sebuah pembelajaran penting bagi para peserta sebelum melakukan asesmen yang sesungguhnya di lapangan.

(Mohamad Istihori, Senin, 15 Mei 2017)

Catatan Selengkapnya :
Catatan 1 dari 7 : Mengenal Tujuan dan Teknik Asesmen terhadap Klien Pecandu Narkoba
Catatan 2 dari 7 : Tiga Simulasi untuk Para Peserta Pelatihan Asesmen Madani
Catatan 3 dari 7 : Jadilah Asesor yang TEN (Tulus, Empati, dan Netral)
Catatan 4 dari 7 : Delapan Prinsip Dasar Asesmen
Catatan 6 dari 7 : Dua Tanya
Catatan 7 dari 7 : Faktor Komunikasi Non Verbal dalam Asesmen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar